Friday 3 August 2012

Apa yang kita dapat setelah berpuasa?


Apa yang sudah kita dapatkan dari puasa kali ini? Jawabannya............... sudah tentu puasa difahami sekadar tidak makan dan minum serta tidak melakukan yang membatalkan puasa, tentu itu yang hanya difahami. Puasa memang merupakan ibadah dalam bentuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman serta tidak melakukan hal yang membatalkan puasa pada siang hari Ramadhan. Itu betul. Akan tetapi, Nabi sendiri menyatakan:
Bukanlah puasa dari sekadar menahan makan dan minum tapi puasa yang sesungguhnya adalah menahan dari laghwu dan rafats. (HR Ibn Khuzaimah).
Itu menunjukkan bahwa ada makna yang lebih dalam dari sekadar menahan lapar dan dahaga.
Selama puasa, kita dilarang makan dan minum serta melakukan perhubungan dengan isteri atau suami kita. Padahal, makanan dan minuman itu halal, serta suami atau isteri pun juga halal. Ternyata, dengan tekad dan kemahuan yang besar, kita mampu  untuk menjauhi walaupun perkara yang halal.., mestinya dengan tekad yang sama, semua perkara yang haram,kita juga mampu ditinggalkan.
Puasa Ramadhan memang adalah bulan riyâdhah (latihan) untuk meningkatkan kemahuan kita untuk taat kepada perintah Allah. Bila agaknya hasilnya?,  di penghujung bulan Ramadhan nanti samaada kita di dalam  golongan muttaqîn (orang yang bertakwa)atau tidak, yakni orang yang mempunyai kemahuan yang kuat untuk senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Ertinya, sudah tentu pada bulan lain selepas Ramadhan, kita menjadi lebih taat kepada syariat-Nya.
Namun, mengapa tidak sedemikian?  kemaksiatan terjadi di mana-mana. Kerana negeri ini rakyatnya majoritinya adalah Muslim, perlaku kejahatan juga kebanyakan Muslim. Pelacuran dan perjudian marak di mana-mana; pornografi dan pornoaksi tetap saja terjadi; korupsi makin menjadi-jadi; dan sebagainya. Jika demikian, mana pengaruh puasa yang setiap tahun dilaksanakan?
Kita ternyata memang selama ini kurang peduli terhadap esensi ibadah. Solat rajin, maksiat juga rajin. Haji ditunaikan, korupsi digalakkan. Bacaan al-Quran dilombakan, tetapi ajarannya dilecehkan. Benarlah kata Nabi:
Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan betapa banyak orang yang menghidupkan malam tidak mendapatkan apa-apa kecuali begadangnya saja. (HR Ibn Majah).
sampai bila kita nak teruskan begini? Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb. (Hizbut Tahrir)

No comments:

Post a Comment